RenunganMinggu Palma . Apr 8, 2017. Bacaan: Mat 21: 1 - 11 & Mat 26 : 14 - 27:66 Hari ini kita memulai Pekan Suci dengan merayakan Minggu Palma. Barangkali 40 hari masa Prapaskah yang telah kita lewati ini memberi beragam kesan pada kita masing-masing, tergantung dari cara kita menghayatinya. Bagi mereka yang menghayati 40 hari itu dengan Minggu Palma 14 April 2019, KISAH SENGSARA TUHAN by M Sriyanto / On April 14, 2019Posted in Renungan Bacaan Harian BACAAN Yes 504-7 – ā€œAku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat maluā€ Flp 26-11 – ā€œYesus Kristus telah merendahkan diri, maka Allah sangat meninggikan Diaā€ Luk 2214-2356 – Kisah Sengsara Tuhan RENUNGAN Hari ini adalah Minggu Palma. Kita memulai minggu suci dan merenungkan misteri Paskah Tuhan […]
HUPApril 2019 Selamat ulang tahun untuk Para Pasutri yang berulang tahun pernikahan di bulan Januari 2019 untuk hadir pada pembaharuan janji pernikahan pada misa Minggu 3 Februari 2019 pkl.17. 00 di Gereja.
Renungan Harian Misioner Hari Minggu Palma, 14 April 2019 Yes. 504-7; Flp. 26-11; Luk. 2214-2356 Luk. 231-49 Setiap Minggu Palma kita merenungkan Kisah Sengsara Yesus. Kisah versi Lukas mempunyai beberapa kekhasan dan pesan. Pertama, dalam injil Markus/Matius hanya ada satu kalimat Yesus di Salib ā€œAllah-Ku, Allah-Ku, Mengapa Engkau meninggalkan Daku?ā€ Injil Lukas tidak memuat kalimat ini, tetapi ia mempunyai tiga kalimat lain, yang tidak ada dalam seluruh Perjanjian Baru. Setiap kalimat tersebut merupakan ringkasan tema pokok injil Lukas. Dalam 2334 Yesus berseru ā€œBapa, ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuatā€. Kalimat ini adalah ringkasan tema doa dan pengampunan yang diajarkan Yesus kepada para murid-Nya Kalimat kedua dalam 2343 ā€œSesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdausā€. Kalimat ini menjadi ringkasan tema tentang kekinian keselamatan yang menjadi tekanan khas Lukas 421; 526; 199. Kalimat ketiga dalam 2346 ā€œBapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku,ā€ merupakan ringkasan pewartaan Lukas tentang Yesus sebagai Anak Allah yang menerima penderitaan dan wafat-Nya secara mulia! Pesan Lukas jelas setiap orang Kristen harus menanggapi pelbagai penindasan dengan sikap seperti Yesus sendiri, yaitu mengampuni dan tetap bersatu dengan Bapa dalam doa dan penyerahan diri. Kedua, dalam Markus/Matius ditekankan Yesus yang menjalani penderitaan-Nya seorang diri dan para pengikut-Nya gagal menemani Dia. Yesus bahkan merasa ditinggalkan juga oleh Bapa-Nya! Dalam Lukas, Yesus tidak menderita sendirian. Di taman Getsemani Dia dikuatkan oleh seorang malaikat. Di jalan ke salib, para perempuan meratapi-Nya. Yesus menyembuhkan telinga hamba Imam Besar yang ikut menangkap-Nya. Ia menyembuhkan mendamaikan relasi Herodes dan Pilatus yang mengadili-Nya. Persis itulah makna kematian-Nya untuk menyembuhkan dan mendamaikan manusia dengan Allah! Itulah warisan-Nya bagi kita tidak ada penderitaan yang tak bermakna. Tidak ada kematian yang tak bertuah. Dalam iman, semua penderitaan, ketidak-adilan, juga kematian kita, akan menjadi sarana keselamatan bagi diri sendiri dan sesama. Ketiga, dalam kisah Matius/Markus, orang Yahudi semuanya membenci Yesus. Tetapi dalam injil Lukas, orang-banyak mengikuti Yesus ke tempat penyaliban 2327 tanpa mengolok Dia. Mereka kembali sambil memukul-mukul diri sebagai tanda penyesalan 2348. Putri-putri Yerusalem meratapi Yesus. Lukas juga tidak berbicara tentang tirai Bait Allah yang tercarik menjadi dua bagian, karena injil ini melihat Yerusalem dan Bait Allah secara positip. Injil Lukas diawali dengan wakil Israel, Umat Allah yang lama Zakharia ā€œmemuji Allah dalam Bait Allah di Yerusalemā€ 18 dstnya dan berakhir dengan Umat Allah yang baru para Murid Yesus yang juga ā€œmemuji Allahā€ dalam Bait Allah di Yerusalem 2453. Iman kita akan Tuhan bukanlah hasil ciptaan dan renungan kita sendiri. Iman itu kita terima dari tradisi, baik tradisi Umat Allah dalam PL maupun tradisi jemaat Kristen dalam PB. Segi komunal dan radikal mengakar itulah yang perlu selalu kita sadari, saat kita merenungkan Sengsara Tuhan Kita dalam Pekan Suci ini. Hortensio Mandaru – Lembaga Alkitab Indonesia Jakarta DOA PERSEMBAHAN HARIAN Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu. Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini Ujud Evangelisasi Para Dokter dan rekan-rekannya di wilayah perang Semoga para dokter dan rekan-rekannya yang bekerja di wilayah perang dan mengambil risiko bagi hidup mereka sendiri demi keselamatan orang lain dikuatkan dan dilindungi oleh Tuhan yang Maha Kasih. Kami mohon… Ujud Gereja Indonesia Menangkal Radikalisme Semoga Gereja membantu dan sungguh-sungguh terlibat secara nyata dalam bekerja sama dengan pemerintah dan kelompok masyarakat lain yang sedang berupaya menangkal segala bentuk kekerasan radikalisme dan fundamentalisme yang sedang mengancam keutuhan bangsa. Kami mohon… Ujud Khusus Semoga umat di Keuskupan kami merayakan Paskah dengan penuh hikmat dan kebijaksanaan di tengah masyarakat yang beraneka ragam, dalam bimbingan Bunda Maria, Ratu Damai dan Sukacita. Kami mohon… Amin Navigasi pos
7Februari 2021: Hari Minggu Biasa V. 31 Januari 2021: Hari Minggu Biasa IV. 10 Januari 2021: Pesta Pembaptisan Tuhan. 3 Januari 2021: Hari Raya Penampakan Tuhan. 27 Desember 2020: Pesta Keluarga Kudus. 25 Desember 2020: Hari Raya Natal (Misa Siang) 25 Desember 2020: Hari Raya Natal (Misa Fajar) 24/25 Desember 2020: Hari Raya Natal (Misa Malam
Hari Minggu Palma Mengenangkan Sengsara Tuhan M Seb pemberkatan daun palma dan perarakan. Bc Perarakan Luk. 1928-40. BcE Yes 50 4-7; Mzm. 228-9,17-18a,19-20,23-24; Flp. 26-11; Luk. 2214-23567 Luk. 235 1-49. Hari ini Gereja memulai Pekan Suci. Pada hari Minggu Palma ini kita mengenang sengsara Tuhan, yang diawali dengan perarakan Yesus memasuki kota Yerusalem. Ketika Yesus dan para murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus minta kepada dua murid-Nya untuk meminjam seekor keledai muda, milik seorang warga, yang tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan. Keledai itu pun kemudian dialasinya dengan pakaian, lalu Yesus naik ke atas keledai itu dan memasuki Kota Yerusalem. Menjelang hari raya Paskah, ketika orang banyak yang datang untuk merayakan pesta mendengar bahwa Yesus sedang dalam perjalanan menuju Yerusalem, mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru, ā€œHosanna! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!ā€ Minggu Palma senantisa kita rayakan dalam semangat kasih dan korban bagi Yesus. Kita diajak untuk menyambut Yesus memasuki Kota Yerusalem. Dengan melibatkan seluruh diri kita, bukan hanya pakaian kita, apalagi dengan ranting pohon tak bernyawa. ā€œMarilah kita menghamparkan diri sebagai pakaian di bawah kaki-Nya,ā€ ajak St. Andreas dari Kreta. Mari kita sambut Yesus sambil melambaikan ranting rohani jiwa kita dan berseru, ā€œHosanna! Di lain pihak, melalui kisah sengsara, kita merenungkan penderitaan Kristus. Sebagai silih atas semua dosa yang menyebabkan penderitaan Kristus, marilah kita dengan setia mengikuti Dia dalam sengsara-Nya. Dalam kisah sengsara tadi dinyatakan bahwa ā€œsemua murid meninggalkan Dia dan melarikan diriā€. Semoga kita tidak lari seperti para murid. Maka pantaslah dalam pekan suci ini kita merenungkan pula bagiamana kita telah bersikap sebagai murid Yesus. Yesus sebagai Putra Allah harus menderita terlebih dahulu untuk kemudian menjadi raja dalam arti sesungguhnya, yaitu raja atas hidup dan mati. Tak ada yang mengalahkan-Nya. Dengan mengenangkan sengsara dan wafat Yesus, kita mengenangkan pula sekaligus, kemenangan Yesus atas maut. Pada gilirannya, kita kelak juga akan ikut dibangkitkan bersama-Nya, ikut mengalahkan maut dan dosa. Pst. Antonius Bayu Nuyartanto, Pr ā€œAku berkata kepadamu Jika mereka ini diam, maka batu ini akan berteriakā€ Luk. 1940. Marilah berdoa Ya Tuhan, semoga kami dapat merenungkan secara sungguh sengsara Yesus Putra–Mu, sehingga kami mampu untuk membaharui diri dan semakin setia berada bersama Kristus. Amin

RENUNGANANAK. RENUNGAN REMAJA. Home cerita 32 MINGGU : ALAT PERAGA CERITA DALAM Unknown February 14, 2019 at 9:24 PM Mohon edisi Berikutny thanks šŸ™ 2019 at 10:00 AM Terima kasih, sangat membantu pelayanan Sekolah Minggu. Kiranya Tuhan yg terus memberkati😊 Balas. Unknown June 15, 2019 at 5:30 AM terima kasih sangat membantu Balas

13 April 2019 Minggu Palma Lk 1928-40 Hari ini kita merenungkan Yesus yang memasuki kota Yerusalem. Lukas menggunakan kota Hierosolyma yeru-syalom kota damai artinya kota yang menerimanya. Kota yang menerima kedatangannya, yang digambarkan dalam suasana dimana Ia menunggang keledai yang masih muda. Artinya keledai yang belum pernah ditunggangi. Kakinya tidak boleh menyentuh ke tanah. Bahkan jangan sampai debupun menyentuhnya. Daun- daun dan pakaian mereka dijadikan alasnya. Itulah gambaran yang mau dikatan Lukas dan Nubuat Zakariah tentang siapa itu Yesus. Bahkan alampun ikut berbicara. Bila kita diam maka batu-batu akan berbicara. Alam menyambut kedatangan sang raja semesta alam. Gambaran ini terungkap makin jelas ketika Ia wafat di kayu salib dan ketika Ia bangkit dari alam maut. Kita semua diminta untuk mengambil bagian dalam misteri keselamatan itu dan ikut menerima kedatangannya seperti alampun mengakui kebesarannya. Janganlah kota kita menjadi Lerosaleem Yeru-zalim kota salim, kota yang menolak kedatangannya. Marilah kita menjadikan hati kita, hidup kita, Lingkungan, Wilayah dan Paroki kita menjadi Yeru-syalom kota damai karena selalu dan siap menyambut dan menerima Yesus RP. Alforinus Gregorius Pontus, OFM
RenunganInjil Minggu Palma (Tahun B) - 25 Maret 2018 Bill Grimm. Juli 15, 2022 . Renungan Hari Minggu, 3 Juli 2022 bersama Pastor Bill Grimm. Juli 1, 2022 . Renungan Hari Minggu bersama Pastor Bill Grimm. Juni 28, 2022 . Renungan Hari Minggu Bersama Pastor Bill Grimm. Juni 17, 2022 . Video: Renungan Injil Minggu 22 Sept 2019. September
Minggu Palma 14 April 2019, KISAH SENGSARA TUHAN BACAAN Yes 504-7 – ā€œAku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat maluā€ Flp 26-11 – ā€œYesus Kristus telah merendahkan diri, maka Allah sangat meninggikan Diaā€ Luk 2214-2356 – Kisah Sengsara Tuhan RENUNGAN Hari ini adalah Minggu Palma. Kita memulai minggu suci dan merenungkan misteri Paskah Tuhan yang menyelamatkan umat manusia. Allah yang menderita sengsara dan wafat di kayu salib pasti tidak bisa diterima oleh orang-orang yang tidak percaya akan Yesus, karena sangat bertentangan dengan sifat Allah yang mahakuasa. Bagi mereka, Allah bisa mengatakan apa saja tanpa terikat manusia, termasuk mengampuni dosa manusia. Mengapa Allah perlu menjadi manusia dan menderita untuk menghancurkan penderitaan dosa dan maut? Allah ingin menanamkan sikap melawan dosa dan maut itu dalam diri manusia, karena Allah menjamin kebebasan manusia dan tidak mau menjadikan manusia sebagai robot. Dan Allah, dalam diri Yesus Kristus, memberi contoh bagaimana melawan dosa dan maut. Ia memasukkan diri-Nya dalam rantai dosa, walau pun Ia sendiri tidak berdosa, dan menghancurkan roh dosa itu dari dalam. Ia memutuskan logika dan proses terbentuknya dosa. Ia menempatkan diri sebagai seorang hamba Tuhan yang menderita Yes 504-7. ā€œIa telah mengosongkan diri-Nya sendiri … Ia telah merendahkan diri-Nya … Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salibā€ Flp 26-11. Itulah penebusan dan penyelamatan. Beranikah aku menjadi alter Kristus bagi orang lain? MS Related Post navigation HARIMINGGU PALMA MENGENANGKAN SENGSARA TUHAN Yes. 50:4-7 Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,23-24 Flp. 2:6-11 Luk. Penderitaan Kristus dan kita Pada hari ini kita memasuki pekan suci dengan merayakan Hari Minggu Palma. Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Rabu pekan biasa ke-20; 22 Agustus 2018; peringatan Santa Perawan Maria, Ratu Pembukaan Halo sahabat, selamat datang di artikel Renungan Minggu Palma 14 April 2019. Minggu Palma atau Minggu Sengsara merupakan minggu terakhir dalam masa Prapaskah sebelum kita memasuki masa Paskah. Pada minggu Palma, kita memperingati kedatangan Yesus ke Yerusalem. Saat itu, Yesus menunggangi seekor keledai dan disambut oleh orang-orang dengan dedaunan palem dan seruan ā€œHosanna!ā€. Ketika Yesus tiba di Yerusalem, kehadirannya disambut dengan penuh sukacita oleh orang-orang yang berada di sana. Mereka memberikan sambutan yang meriah dan memuji Yesus dengan kata-kata ā€œHosanna, Anak Daud! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Hosanna di tempat yang maha tinggi!ā€ Matius 219. Yesus menunggangi seekor keledai, yang merupakan tanda dari kerendahhatian dan bukan kerajaan yang megah. Peristiwa ini memperingati kedatangan Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan dalam Perjanjian Lama. Yesus datang untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa dan memberikan hidup yang kekal bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. Hosanna Hosanna adalah seruan penghormatan yang berasal dari bahasa Ibrani yang artinya ā€œtolonglah kamiā€. Seruan ini digunakan untuk meminta pertolongan Tuhan dalam setiap keadaan. Ketika orang-orang memberikan sambutan ā€œHosannaā€ kepada Yesus, mereka sebenarnya meminta pertolongan Tuhan untuk menyelamatkan mereka dari penindasan dan penyakit yang ada di dunia ini. Sambutan ā€œHosannaā€ juga merupakan bentuk pengakuan iman bahwa Yesus adalah Anak Daud yang dijanjikan sebagai Mesias. Dengan memberikan sambutan ini, orang-orang di Yerusalem mengakui bahwa Yesus adalah Mesias yang akan menyelamatkan mereka dari dosa. Tujuan Kedatangan Yesus Yesus datang ke dunia ini dengan tujuan untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan memberikan hidup yang kekal bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Ia mengajar tentang kasih dan belas kasihan, dan menunjukkan jalan kebenaran yang harus diikuti oleh setiap orang. Yesus juga datang untuk menunjukkan wajah Allah yang sebenarnya kepada manusia. Ia mengajarkan bahwa Allah adalah Bapa yang penuh kasih dan rela mengorbankan Anak-Nya demi menyelamatkan manusia dari dosa. Sikap Kita Menyambut Yesus Peristiwa kedatangan Yesus ke Yerusalem pada minggu Palma mengajarkan kita untuk memiliki sikap yang baik dalam menyambut Yesus ke dalam hidup kita. Seperti orang-orang di Yerusalem yang memberikan sambutan meriah dan memuji Yesus dengan kata-kata ā€œHosannaā€, kita juga harus memberikan sambutan yang baik dan memuji-Nya dengan sukacita. Kita juga harus mengikuti contoh Yesus yang menunggangi keledai sebagai tanda dari kerendahhatian dan bukan kerajaan yang megah. Kita harus merendahkan diri dan mengakui bahwa kita membutuhkan pertolongan Tuhan dalam hidup kita. Kita juga harus menunjukkan kasih dan belas kasihan kepada sesama seperti yang diajarkan oleh Yesus. Kesimpulan Renungan Minggu Palma 14 April 2019 mengajarkan kita untuk memiliki sikap yang baik dalam menyambut Yesus ke dalam hidup kita. Kita harus memberikan sambutan yang meriah dan memuji-Nya dengan sukacita, serta menunjukkan kasih dan belas kasihan kepada sesama. Kita juga harus merendahkan diri dan mengakui bahwa kita membutuhkan pertolongan Tuhan dalam hidup kita. Selamat memperingati minggu Palma dan bersiaplah untuk memasuki masa Paskah.
tataibadah minggu sengsara vii, 14 april 2019; tata ibadah jumat agung; khotbah jumat agung (lukas 23:44-49) minggu palma peneguhan sidi (markus 11:1-11) pesan paskah pgi tahun 2019; sehati sepikir dalam tuhan (filipi 2:1-11) membangun jembatan kasih; mempertahankan kebenaran (galatia 5:1-11) tata ibadah minggu sengsara vi, 07 april 2019
TataIbadah Gereja Katolik Minggu, 25 Maret 2018 - HARI MINGGU PALMA MEMPERINGATI YESUS MASUK YERUSALEM Minggu, 14 April 2019 - Penetapan Perjamuan Malam - Lukas (Luk. 23:1-49)- BcO Yer. 22:1-8; 23:1-8 - HARI MINGGU PALMA MENGENANGKAN SENGSARA TUHAN - warna liturgi Merah Perayaan Ekaristi: Minggu, 14 April 2019 (Hari Minggu Palma
PemkabMojokerto mengembangkan satu data sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 39 tahun 2019. Rabu, 13 Jul 2022 15:00 WIB. Selasa, 14 Jun 2022 16:24 WIB. Minggu, 17 Apr 2022 19:45 WIB.
Z4zU.
  • 2u8qgj3swh.pages.dev/754
  • 2u8qgj3swh.pages.dev/389
  • 2u8qgj3swh.pages.dev/614
  • 2u8qgj3swh.pages.dev/175
  • 2u8qgj3swh.pages.dev/135
  • 2u8qgj3swh.pages.dev/479
  • 2u8qgj3swh.pages.dev/412
  • 2u8qgj3swh.pages.dev/199
  • 2u8qgj3swh.pages.dev/362
  • 2u8qgj3swh.pages.dev/971
  • 2u8qgj3swh.pages.dev/490
  • 2u8qgj3swh.pages.dev/925
  • 2u8qgj3swh.pages.dev/970
  • 2u8qgj3swh.pages.dev/297
  • 2u8qgj3swh.pages.dev/172
  • renungan minggu palma 14 april 2019