– Kata kedaulatan berasal dari bahasa Arab yaitu daulah atau daulat yang berarti yaitu kekuasaan atau dinasti pemerintahan, dan disamakan dengan kata sovranita dalam bahasa Italia, kata souvereignty/sovereignty dalam bahasa Inggris yang juga disamakan dengan kata souvereiniteit, souvereinet dan sovranus, yang di mana kata-kata tersebut berasal dari bahasa Latin yaitu “superanus” yang berarti tertinggi atau dalam kamus lain diartikan sebagai raja kepala negara yang tertinggi. Pengertian Kedaulatan Secara UmumPengertian Kedaulatan Menurut Para AhliMacam-Macam KedaulatanSifat-Sifat KedaulatanBentuk KedaulatanSebarkan iniPosting terkait Pengertian Kedaulatan Secara Umum Kedaulatan ialah suatu kekuasaan tertinggi dalam suatu Negara yang berlaku terhadap seluruh wilayah dan segenap rakyat dalam Negara tersebut. Kedaulatan juga adalah sebuah kekuasaan penuh untuk mengatur semua wilayah Negara tanpa campur tangan dari suatu Negara lain. Pengertian Kedaulatan Menurut Para Ahli 1. Jean Bodin Menurut jean Bodin menyatakan Kedaulatan terbagi kedalam dua jenis yakni kedaulatan ke dalam dan kedaulatan ke luar. Kedaulatan ke dalam yaitu negara berhak untuk mengatur segala urusan negaranya tanpa campur tangan dari negara lain. Kedaulatan ke luar merupakan pemerintah melakukan kerjasama dengan negara lain hubungan internasional. 2. Miriam Budiardjo Menurut Miriam Budiardjo menyatakan bahwa Kedaulatan merupakan sebuah kekuasaan tertinggi untuk membuat undang-undang dan dalam melaksanakannya dengan segala cara yang terjadi 3. Mochtar Kusumaatmadja Menurut Mochtar Kusumaatmadja menyatakan bahwa Kedaulatan merupakan sifat maupun ciri yang hakiki dari suatu negara, dimana negara tersebut berdaulat, tetapi dibatasi oleh batas-batas wilayah negara tersebut. Dengan kata lain di luar wilayahnya, negara tersebut tidak lagi mempunyai kedaulatan. Macam-Macam Kedaulatan 1. Kedaulatan Tuhan Kedaulatan Tuhan ialah suatu kedaulatan yang berasal dari Tuhan yang diberikan kepada suatu raja atau penguasa. Karena suatu kehendak Tuhan menjelma ke dalam diri raja atau penguasa, maka seorang raja dianggap sebagai utusan Tuhan atau wakil Tuhan titisan dewa. Semua peraturan yang dijalankan oleh suatu penguasa bersumber dari Tuhan, oleh karena itu rakyat harus memaatuhi dan tunduk kepada suatu perintah penguasa. Penganut paham ini ialah Agustinus, Thomas Aquinas, Marsillius, dan Stahl. Teori kedaulatan Tuhan pernah diterapkan di Negara Ethiopia pada masa Raja Haile Selassi, Belanda, dan Jepang pada masa Kaisar Tenno Heika. 2. Kedaulatan Raja Kedaulatan raja ialah suatu kedaulatan suatu negara yang terletak di tangan raja, karena seorang raja ialah penjelmaan kemauan Tuhan dan juga bayangan dari Tuhan. Agar suatu negara kuat dan kokoh, seorang raja harus memiliki kekuasaan yang kuat dan tidak memiliki batasan sehingga rakyat harus re1a menyerahkan hak-haknya dan kekuasaannya kepada seorang raja. Tokoh-tokoh yang memiliki paham kedaulatan raja ialah Niccolo Machiavelli, Jean Bodin, Thomas Hobbes dan F. Hegel. Teori ini pernah diterapkan di Negara Perancis pada masa Raja Louis XIV. Pada zaman modern yang pada saat ini model kekuasaan ini telah ditinggalkan oleh negara-negara di dunia, karena kedaulatan raja cenderung menciptakan sebuah kekuasaan yang tidak memiliki batas absolut, dan semau-mau dan otoriter. 3. Kedaulatan Negara Kedaulatan negara ialah suatu kekuasaan pemerintahan bersumber dari suatu kedaulatan negara. Oleh karena sumber kedaulatan dari negara, maka negara dianggap mempunyai kekuasaan yang tidak terbatas, dan kekuasaan itu diserahkan kepada raja atas nama suatu negara. Suatu Negara berhak untuk membuat aturan hukum, oleh karena itu negara tidak wajib tunduk kepada hukum. Pengikut teori kedaulatan negara yaitu George Jellinek dan Paul Laband. Teori kedaulatan ini pernah diterapkan di Rusia pada masa kekuasaan Tsar dan Negara Jerman pada masa Hitler, serta Negara Italia pada saat Mussolini berkuasa. 4. Kedaulatan Hukum Kedaulatan Hukum ialah suatu kekuasaan tertinggi. Kekuasaan negara harus bersumber pada sebuah hukum, sedangkan hukum bersumber pada suatu rasa keadilan dan kesadaran hukum. Berdasarkan teori ini suatu negara diharapkan menjadi sebuah negara hukum, artinya semua tindakan suatu penyelenggara negara dan rakyat harus berdasarkan hukum yang berlaku. Penganut teori ini ialah H. Krabbe, Immanuel Kant, dan Kranenburg. Dan biasa nya kedaulatan hukum ini diterapkan di sebagian besar negara di Eropa dan Amerika yang menerapkan teori kedaulatan hukum. 5 . Kedaulatan Rakyat Kedaulatan Rakyat ialah suatu kekuasaan tertinggi yang berada di tangan rakyat. Rakyat memberikan suatu kekuasaannya kepada penguasa untuk menjalankan suatu pemerintahan melalui sebuah perjanjian yang disebut kontrak sosial. Pemimpin negara dipilih dan ditentukan atas kemauan rakyat melalui perwakilan yang duduk dalam suatu pemerintahan. dan sebaliknya, penguasa negara harus mengakui dan melindungi suatu hak-hak rakyat serta menjalankan sebuah pemerintahan berdasarkan aspirasi rakyat. Apabila penguasa negara tidak dapat menjamin suatu hak-hak rakyat dan tidak bisa memenuhi aspirasi rakyat, maka rakyat bisa mengganti pemimpin tersebut dengan pemimpin yang baru. Penganut teori ini ialah Solon, John Locke, Montesquieu dan Rousseau. Teori kedaulatan rakyat ini hampir semua diterapkan di seluruh dunia, namun suatu pelaksanaannya tergantung pada rezim yang berkuasa, ideologi dan suatu kebudayaan masing-masing negara. Sifat-Sifat Kedaulatan 1. Sifat Kedaulatan Permanent tetap Sifat kedaulatan yang satu ini memiliki sifat permanent yang berarti bahwa walaupun suatu negara mengadakan suatu reorganisasi di dalam strukturnya, kedaulatan tersebut tidak akan berubah. Pelaksanaannya mungkin saja berganti atau badan yang memegang suatu kedaulatan itu berganti, tetapi kedaulatan itu tetap. 2. Sifat Kedaulatan Absolut Sifat kedaulatan absolut yang berarti bahwa dalam sebuah negara tidak ada kekuasaan lain yang lebih tinggi dari pada kedaulatan. Kedaulatan yang menentukan segala-galanya dalam sebuah negara. 3. Sifat kedaulatan Tidak Terbagi-bagi Sifat kedaulatan tidak terbagi-bagi yang maksudnya bahwa suatu kedaulatan itu tidak boleh dibagi-bagi kepada beberapa badan tertentu. Karena dalam hal ini akan menimbulkan pluralisme yaitu keadaan masyarakat yang majemuk di dalam suatu kedaulatan. 4. Sifat Kedaulatan Tidak Terbatas sifat kedaulatan tidak terbatas yaitu yang berarti meliputi setiap orang dan suatu golongan yang berada dalam sebuah negara tanpa ada kecualinya. Bentuk Kedaulatan Kedaulatan mempunyai 2 bentuk yang memiliki sistem berbeda yaitu sebagai berikut 1. Kedaulatan Ke Dalam Kedaulatan Ke Dalam merupakan Negara atau pemerintah berhak mengatur segala kepentingan rakyat atau negaranya melalui berbagai negara yang dibentuk oleh negara tersebut. 2. Kedaulatan Ke Luar Kedaulatan Ke Luar merupakan pemerintah memiliki kekuasaan yang bebas, tidak terikat dan tidak tunduk kepada kekuatan lain selain ketentuan yang sudah ditetapkan. Disetiap negara pasti menganut kedaulatan untuk dijadikan pegangan dalam memilih pemimpin. Itulah ulasan tentang √ Kedaulatan Pengertian, Jenis, Sifat & Bentuknya Lengkap. Semoga apa yang diulas bermanfaat bagi pembaca. sekian dan terimakasih. Baca Juga Artikel Lainnya √ Birokrasi Pengertian, Ciri, Peran, Tujuan, Fungsi & Jenisnya Lengkap √ Konstitusi Pengertian, Macam, Sifat, Nilai, Tujuan & Fungsi Lengkap √ Reformasi Pengertian, Latar Belakang, Tujuan & Faktornya Lengkap √ Demokrasi Pengertian, Ciri & Macamnya Lengkap √ Negara Hukum Pengertian, Unsur, Tipe, Ciri, Prinsip & Contohnya Lengkap √ Keadilan Pengertian, Macam & Contohnya Terlengkap.
Kedaulatanmenurut J.W Garner ada 4 sifat pokok yaitu: 1. Permanen artinya kedaulatan yang tetap ada selama negara itu masih berdiri 2. asli artinya kedaulatan itu tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih tinggi 3. Bulat artinya kedaulatan itu hanya satusatunya kekuasaan yang tertinggi Kedaulatan merupakan kekuasaan tertinggi pada suatu negara. Kedaulatan berkembang dari waktu ke waktu agar semakin relevan dengan perkembangan jaman. Salah satu tokoh yang menyampaikan terkait sifat kedaulatan adalah James Wilford Garner atau Garner. Berikut ini profil Garnier, sifat kedaulatan menurut J. W. Garner beserta jenis dan teori kedaulatan. Melansir dari Garner adalah sejarawan dan ilmuan politik. ia lahir pada 22 November 1871 di Pike Country, Mississippi. Ia bersekolah di Universitas Negeri Mississippi dan lulus pada 1892. Kemudian ia melanjutkan pendidikan di Universitas Chicago pada 1986 dan lulus pada 1900 dengan gelar master pada bidang ilmu politik. Pengertian Kedaulatan Menurut J. W. Garner Garner menyampaikan pengertian kedaulatan yakni merupakan kekuasaan teringgi untuk mampu membuat undang-undang dan melaksanakannya dengan segala bentuk dan hakikat unsur konstituenya berdasarkan kebijakan peraturan perundang-undangan. Melansir dari Garner menjelaskan bahwa terdapat sifat kedaulatan dalam negara. Berikut ini sifat kedaulatan menurut Garner selengkapnya. 1. Eksklusivitas Sifat kedaulatan menurut Garner salah satunya yakni eksklusivitas. Eksklusivitas artinya tidak ada kekuasaan lain pada suatu negara tersebut. Suatu pihak dianggap memiliki kedaulatan apabila pihak tersebut berkuasa secara utuh. Jika ada kedaulatan yang berdiri pula dalam negara tersebut, maka kedaulatan tersebut tidak memenuhi sifat eksklusivitas dan terhadapnya tidak dapat disebut memiliki kedaulatan. 2. Permanen Sifat kedaulatan menurut Garner berikutnya yakni permanen. Permanen yang dimaksud adalah kekuasaan akan tetap ada selama negara tersebut berdiri. Hal ini tidak berarti pada suatu negara, penguasa hanya satu dan terus-menerus tanpa pengganti. Sifat permanen ini maksudnya adalah tetap ada pemegang kedaulatan meskipun berganti-ganti. Jika suatu negara tidak ada lagi pemegang kekuasaan atau kedaulatan, maka kedaulatan tersebut dianggap tidak permanen dan negara tersebut dianggap tidak memenuhi syarat unsur-unsur negara. 3. Tunggal Sifat kedaulatan menurut Garner berikutnya yakni kekuasaan tersebut merupakan kekuasaan satu-satunya dan tertinggi. Kekuasaan tersebut tidak dibagikan atau dipecah kepada badan atau lembaga lain yang setara. Maksud dari sifat kedaulatan menurut Garner berupa tunggal adalah pemegang kuasa tertinggi hanya ada satu. Kekuasaan tersebut tidak dibagikan ke pihak lain yang membuat kedaulatan menjadi tidak eksklusif lagi. 4. Tidak Terbatas Sifat kedaulatan menurut Garner selanjutnya adalah kekuasaaan yang tidak dibatasi oleh kekuasaan lain. Artinya, kedaulatan tersebut tidak dibatasi oleh adanya kekuasaan lain. Selain bersifat eksklusif dan tunggal, kedaulatan haruslah benar-benar berkuasa pada wilayah tersebut. Berkaitan dengan batasan, menurut Mochtar Kusumaatmadja kedaulatan sebagai kekuasaan tertinggi memiliki batasan yakni sebagai berikut Kedaulatan atau kekuasaan tersebut terbatas pada suatu wilayah pemilik kekuasaan. Kedaulatan atau kekuasaan berakhir saat kekuasaan negara lain dimulai. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa kedaulatan merupakan kekuasaan tertinggi negara yang tidak di bawah kekuasaan lain. Jenis Kedaulatan Diketahui terdapat dua jenis kedaulatan yakni kedalatan ke dalam dan ke luar. Berikut penjelasannya 1. Kedaulatan ke Luar Kedaulatan ke luar adalah kekuasaan tertinggi negara untuk menjalin hubungan dengan negara lainnya. Hal ini dilaksanakan demi kepentingannya dan negara seperti perjanjian internasional dan lain sebagainya. Negara hadir sebagai subjek hukum internasional. 2. Kedaulatan ke Dalam Kedaulatan ke dalam adalah kekuasaan tertinggi ada pada negara untuk mengatur urusan pemerintahan. Urusan pemerintahan tersebut dapat berupa pembentukan peraturan perundang-undangan, pajak, dan lain sebagainya. Dalam melaksanakan urusan pemerintahan, pemerintah yang berdaulat berhak mengatur adanya lembaga negara untuk melaksanakan urusan pemerintahan terhadap rakyatnya dan negara lain tidak dapat ikut campur. Kedaulatan ke dalam dapat dilaksanakan dengan membentuk peraturan agar rakyat dan penguasa tunduk dalam aturan tersebut. Teori Kedaulatan Dalam ilmu hukum, terdapat 5 teori kedaulatan yang terdiri atas teori kedaulatan Tuhan, teori kedaulatan raja, teori kedaulatan negara, teori kedaulatan rakyat, dan teori kedaulatan hukum. 1. Teori Kedaulatan Tuhan Teori kedaulatan Tuhan berkembang pada sekitar abad ke XV atau 15. Teori ini percaya bahwa tanpa Tuhan, tidak ada yang akan terwujud. Dalam praktik bernegara, perintah negara haruslah merupakan kehendak Tuhan. 2. Teori Kedaulatan Raja Teori kedaulatan raja menempatkan raja sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Pandangan ini muncul di Eropa setelah adanya sekularisasi negara dan hukum. Raja dianggap sebagai pemegang kedaulatan yang suci dan menciptakan hukum sekaligus melaksanakannya. 3. Teori Kedaulatan Negara Teori ini awalnya muncul dari tindakan seorang Raja yang merasa berkuasa untuk menetapkan agama yang dianut karena ia merasa tidak bertanggung jawab selain kepada Tuhan. Jadi, rakyat yang memiliki pandangan bahwa hukum Tuhan merupakan hukum yang harus ditaati sekarang berganti bahwa negaralah yang harus ditaati. Paham ini menciptakan absolutisme negara. Agar tak disalahgunakan oleh negara, maka penguasa harus memiliki kewajiban untuk bertanggung jawab kepada Tuhan. Landasan moral ini hadir sebagai pembatas. 4. Teori Kedaulatan Rakyat Teori kedaulatan rakyat berpandangan bahwa rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Teori ini lahir sebagai reaksi atas teori kedaulatan raja yang absolut. Raja cenderung mempertahankan dan memperluas kekuasaannya. Kekuasaan rakyat harus berdasarkan kepentingan golongan terbanyak. 5. Teori Kedaulatan Hukum Teori ini menyatakan bahwa hukum memiliki kekuasaan tertinggi dalam suatu negara. Penguasa dan rakyat pada suatu negara pun harus tunduk terhadap hukum. Andadapat melihat teori kedaulatan Jean Bodin melalui prinsip Resiprositas atau timbal balik antar individu yang saling menguntung. Courtesy Courtesy sering disebut bentuk saling menjaga kehormatan antar negara sehingga menghasilkan masyarakat yang cinta damai tanpa perselisihan. Pacta Sunt Servanda Kedaulatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI yakni memiliki kata dasar daulat’. Daulat artinya kekuasaan, pemerintahan. Menurut Jean Bodin, terdapat 4 sifat kedaulatan. Untuk memahami lebih lanjut berikut ini sifat kedaulatan menurut Jean Bodin, jenis dan teori kedaulatan selengkapnya melansir dari Jean Bodin merupakan seorang filsuf humanis dan ahli hukum. Ia menjadi pemikir bidang politik yang paling terkemuka pada abad ke-16. Ia semakin dikenal melalui catatan kedaulatan yang ia rumuskan dalam Six Books of Commonwealth. Ia hidup pada masa Prancis mengalami perang agama Huguenot dan Katolik. Ia yakin jika pangeran yang berdaulat diberi kekuasaan yang mutlak dan tidak dapat dibagi, perdamaian pun dapat pulih. Jean Bodin mempercayai toleransi. Ia percaya bahwa agama dapat hidup berdampingan dalam persemakmuran meskipun rakyat memiliki agama yang berbeda-beda. Ia juga menentang perbudakan. Sifat Kedaulatan Menurut Jean Bodin Berkaitan dengan hal tersebut, berikut ini sifat kedaulatan menurut Jean Bodin selengkapnya. 1. Tunggal Sifat kedaulatan menurut Jean Bodin yang pertama yakni tunggal. Tunggal artinya tidak ada kekuasaan lainnya. 2. Asli Sifat kedaulatan menurut Jean Bodin berikutnya adalah asli. Artinya, suatu kekuasaan tidak berasal dari kekuasaan yang lainnya. 3. Abadi Abadi menjadi salah satu sifat kedaulatan menurut Jean Bodin yang berarti negara kedaulatan merupakan kekuasaan paling tinggi. 4. Bulat Sifat kedaulatan menurut Jean Bodin berikutnya yakni negara tidak dapat diserahkan kepada perseorangan atau lembaga lainnya. Kedaulatan ini tidak dapat dipecah. Jenis Kedaulatan Selain itu, terdapat dua jenis kedaulatan yakni kedalatan ke dalam dan ke luar. Untuk memahaminya, berikut penjelasan kedaulatan ke dalam dan keluar. 1. Kedaulatan ke Dalam Kedaulatan ke dalam yakni kekuasaan tertinggi ada pada negara untuk mengatur fungsinya. Pemerintah berhak mengatur adanya lembaga negara untuk melaksanakan urusan pemerintahan terhadap rakyatnya dan negara lain tidak dapat ikut campur. Kedaulatan ke dalam dapat dilaksanakan dengan membentuk peraturan agar rakyat dan penguasa tunduk dalam aturan tersebut. 2. Kedaulatan ke Luar Sedangkan yang dimaksud dengan kedaulatan ke luar adalah kekuasaan tertinggi negara untuk menjalin hubungan dengan wilayah negara lain. Hal ini dilaksanakan demi kepentingannya dan negara juga hadir sebagai subjek hukum internasional. Mengenal 5 Teori Kedaulatan Berkaitan dengan teori kedaulatan yang terbagi menjadi 5, berikut penjelasan tentang pengertian masing-masing teori kedaulatan. 1. Teori Kedaulatan Tuhan Teori kedaulatan Tuhan muncul atas kepercayaan adanya Tuhan yang memegang kekuasaan tertinggi. Berkaitan dalam praktik tata negara, perintah negara hendaknya merupakan implementasi kehendak Tuhan. Jimly Asshiddiqie menyampaikan, terdapat berbagai persoalan dalam praktik penerapan perkembangan dari teori kedaulatan Tuhan. Contohnya, agama dan Than menjadi sangat mudah digunakan untuk melegitimasi kekuasaan. 2. Teori Kedaulatan Raja Teori kedaulatan raja merupakan teori yang menyampaikan bahwa raja hadir sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Dalam praktik bernegara, semua hal di wilayah kerajaan tersebut dianggap milik raja. Apapun yang diperintahkan oleh Raja menjadi hukum itu sendiri. Raja bebas menentukan apapun dan menghukum siapapun. Contohnya yakni Louis XIV pada masa pemerintahannya pernah berkata l’etat c’est moi artinya "negara adalah saya". 3. Teori Kedaulatan Negara Teori kedaulatan negara disampaikan oleh Jean Bodin. Ia menegaskan, negara sebagai badan hukum yang memiliki hak dan kewajiban untuk melaksanakan tindakan hukum. Jean Bodin yang menyampaikan manusia sebagai anggota masyarakat dan negara sebagai pemegang kekuasaan tertinggi yang menciptakan hukum. 4. Teori Kedaulatan Rakyat Teori kedaulatan rakyat berkaitan dengan teori kontrak sosial Jean Jacques Rousseau yang menyatakan bahwa rakyat memliki haknya. Kekuasaan rakyat harus berdasarkan kepentingan golongan terbanyak. Jimly Asshiddiqie menyampaikan teori kedaulatan di atas dianggap terlalu murni. Jimly menegaskan, keptusan terbanyak tidak berarti keputusan yang benar. Teori tersebut pun berkembang menjadi demokrasi. Demokrasi adalah kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat, dari rakyat, dan untuk rakyat serta diselenggarakan bersama rakyat. Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut teori kedaulatan rakyat. Pasal 1 ayat 2 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 UUD 1945 menyatakan, “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.” Selain itu, pada bunyi Pancasila sila ke-4 yakni “Kerakyatan yang dimpimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.” Pelaksanaan teori kedaulatan rakyat di Indonesia terdapat dalam lembaga pemegang kekuasaan legislatif yakni MPR, DPR, DPD. 5. Teori Kedaulatan Hukum Teori kedaulatan hukum menempatkan hukum sebagai penguasa tertinggi suatu negara. Artinya, negara tersebut ditentukan oleh aturan atau hukum. Semua orang dalam negara tersebut diwajibkan tunduk kepada hukum. Teori kedaulatan hukum ini digambarkan menurut tradisi Anglo-Amerika sebagai the rule of law, not of a man yang artinya pemerintahan itu oleh hukum, bukan oleh seseorang; kepemimpinan oleh sistem, bukan oleh orang per orang’. ZzVt.